Tuesday, February 01, 2011

dam

Dam itu hancur, melepas, menghela luapan air yang melebat, menggenang hebat, beriak sampai pada hari ke dua puluh empat.

Gemuruh pun berangsur lenyap, melepas bendungan harap ke dalam gelombang getar yang berangsur tamat termakan pusara dan ombak.

Ketika itu pun hari menjadi senyap, burung-burung terbang menghadap matahari yang kemarin bersembunyi dalam gelap, menutup sinarnya seupaya menolak harap.

Tetapi hari baru ini punya sejuta derap.
Untuk besok, atau lusa, atau entah kapan masanya menetap.

No comments: